Laman

Wednesday, July 3, 2013

Guru Indonesia Dilatih bak Astronot di AS

Berita dan Informasi Teknologi Terbaru berbagi informasi tentang "Guru Indonesia Dilatih bak Astronot di AS". Informasi tersebut dikumpulkan dari sumber yang disebutkan di bawah artikel. Info tentang "Guru Indonesia Dilatih bak Astronot di AS" layak Anda baca baik sebagai infomasi maupun penambah pengetahuan Anda.

Guru Indonesia Dilatih bak Astronot di AS

http://us.images.detik.com/content/2013/07/03/398/indonesia_460.jpg
Boyke Ramdhani dan Mala Rejeki Manurung (honeywell)

Jakarta - Untuk pertama kalinya, dua guru Indonesia terpilih untuk mengikuti program pendidikan unik, Honeywell Educators @ Space Academy (HE@SA) di Amerika Serikat. Diharapkan, saat kembali, keduanya mendapat pengalaman belajar menyegarkan dan berdampak pada metode pengajaran mereka.

Boyke Ramdhani dan Mala Rejeki Manurung, keduanya guru matematika dari Jawa Barat, adalah bagian dari 210 guru dari seluruh dunia yang menerima beasiswa dari Honeywell di Huntsville, AS.

Dibuat atas kerjasama dengan Honeywell Hometown Solutions (HHS) dan U.S. Space & Rocket Center (USSRC), HE@SA adalah program beasiswa lima hari dimana para guru sekolah menengah berpartisipasi dalam simulasi pelatihan astronot dan pengembangan profesional.

Pelatihan ini memberikan mereka dengan keterampilan mengajar baru yang inovatif dalam sains, teknologi, teknik dan matematika/sains, teknologi, engineering dan matematika (STEM) dengan cara yang menyenangkan dan menarik.

"Menginspirasi siswa dimulai dengan menginspirasi guru," kata Alex J. Pollack, Presiden Honeywell Indonesia.

"HE@SA memberi guru pengalaman belajar yang menarik dan tidak terlupakan yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menjadi pendidik yang lebih efektif. Saya senang guru-guru Indonesia sekarang memiliki kesempatan untuk mengikuti program hebat ini," imbuhnya.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, 15 dari 20 pertumbuhan pekerjaan tercepat selama 18 bulan ke depan memerlukan matematika dan persiapan sains.

"Honeywell adalah pemimpin kelas dunia dalam pendidikan guru STEM dan mereka membuktikan hal itu lagi. Ini adalah tahun kesepuluh Honeywell telah mengimkan guru-guru ke USSRC," kata Dr. Deborah Barnhart, CEO dan Executive Director USSRC.

"Guru-guru ini, pada gilirannya, menginspirasi puluhan ribu siswa di seluruh dunia," lanjutnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2013).

Guru-guru yang berasal dari 27 negara dan 42 negara bagian dan teritori AS tahun ini berlatih layaknya astronot, mempelajari keterampilan dan teknik pembelajaran untuk menumbuhkan minat siswa dalam sains dan eksplorasi.

Guru-guru yang berpartisipasi dalam 45 jam pengembangan profesional dengan kegiatan laboratorium dan aktivitas lapangan meliputi: simulasi jet berkinerja tinggi, misi luar angkasa scenario-based, pelatihan bertahan hidup di darat dan air, dan program dinamik penerbangan interaktif.

Baik Ramdhani dan Manurung mengatakan program tersebut melebihi harapan mereka dan mereka telah belajar banyak untuk meningkatkan metode pengajaran mereka.

"Saya terkesan dengan seluruh program yang menekankan pada kerja kelompok, dan sangat mengandalkan interdependensi," kata Ramdhani dari Darul Hikam International School.

Sementara Manurung dari Sekolah Raya Bogor mengatakan segala sesuatunya dalam program ini meningkatkan pemahaman kita tidak hanya mengenai ruang angkasa, tapi juga matematika aplikasi, kimia, teknologi, dan bahkan sejarah.

"Saya belajar tentang integrasi otentik sains, matematika dan mata pelajaran lainnya, pentingnya kerja tim, dan bagaimana mengembangkan antusiasme dalam proses belajar mengajar , tidak hanya untuk siswa tapi juga untuk guru-guru, yang saya pasti akan bagi dengan kelas saya dan rekan-rekan saya," imbuhnya.

(ash/fyk)

Semoga informasi tentang "Guru Indonesia Dilatih bak Astronot di AS" di atas bermanfaat bagi Anda.

No comments:

Post a Comment