Berita dan Informasi Teknologi Terbaru berbagi informasi tentang "Animasi di Indonesia Masih Mencari Bentuk". Informasi tersebut dikumpulkan dari sumber yang disebutkan di bawah artikel. Info tentang "Animasi di Indonesia Masih Mencari Bentuk" layak Anda baca baik sebagai infomasi maupun penambah pengetahuan Anda.
Animasi di Indonesia Masih Mencari Bentuk
Rudy Suteja (rns/inet)
Cimahi - Animasi di Indonesia sudah jauh lebih berkembang dibandingkan beberapa tahun lalu. Dari segi talent, sudah banyak animator yang kemampuannya tak bisa dipandang remeh.
"Dalam pengertian jumlah ya, kita mencetak banyak. Mungkin perlu ditingkatkan iya, mungkin dengan magang, dengan pekerjaan-pekerjaan semacam itu. Selama ini juga, kita diperhitungkan," kata Chairman Cimahi Creative Association (CCA) Rudy Suteja ditemui detikINET beberapa waktu lalu.
Kondisi ini juga didukung dengan mulai banyaknya sekolah atau perguruan tinggi yang membuka jurusan animasi. Dari segi perkembangan saluran distribusi, sejumlah stasiun TV nasional mulai memperlihatkan ketertarikan menayangkan animasi lokal. Meski memang, jumlah animasi lokal di TV nasional masih bisa dihitung dengan jari.
Setidaknya, kondisi seperti ini diharapkan bisa menjadi pembuka jalan lebih baik untuk perkembangan animasi. Pemerintah pun sedikit demi sedikit mulai memperlihatkan dukungannya untuk memajukan industrinya.
Bentuk dukungan tersebut antara lain dilihat dari dibangunnya gedung Baros Information Technology and Creative (BITC) di Cimahi Bandung. Gedung inilah yang menjadi pusat kegiatan Rudy dan timnya di CCA mengembangkan komunitas animasi.
Sejumlah Kementerian dan lembaga juga memfasilitasi CCA dalam melakukan workshop animasi, menyediakan peralatan seperti hardware, hingga mensponsori pameran dari taraf nasional hingga ke luar negeri.
Erwin Argh, salah satu animator yang mengajar di komunitas CCA menyebutkan, perkembangan animasi di Indonesia juga didukung dengan semakin banyaknya hardware dan software pendukung pembuatan animasi.
"Di Indonesia itu banyak orang pintar yang mau nyoba (membuat animasi) dan jadi. Tanpa mereka punya pengetahuan mendalam soal animasi. Dengan bantuan software, komputer dan otodidak baca dari buku-buku," sebutnya.
Disebutkan Erwin, dalam lima tahun terakhir pemerintah memang mulai aktif bergerak di industri animasi, namun menurutnya masih belum fokus dan belum terstruktur dengan baik.
"Jadi awareness sudah ada, masih bergerak, mencari bentuk, kurikulumnya, kompetensinya dan sebagainya," simpulnya.
(rns/ash)
"Dalam pengertian jumlah ya, kita mencetak banyak. Mungkin perlu ditingkatkan iya, mungkin dengan magang, dengan pekerjaan-pekerjaan semacam itu. Selama ini juga, kita diperhitungkan," kata Chairman Cimahi Creative Association (CCA) Rudy Suteja ditemui detikINET beberapa waktu lalu.
Kondisi ini juga didukung dengan mulai banyaknya sekolah atau perguruan tinggi yang membuka jurusan animasi. Dari segi perkembangan saluran distribusi, sejumlah stasiun TV nasional mulai memperlihatkan ketertarikan menayangkan animasi lokal. Meski memang, jumlah animasi lokal di TV nasional masih bisa dihitung dengan jari.
Setidaknya, kondisi seperti ini diharapkan bisa menjadi pembuka jalan lebih baik untuk perkembangan animasi. Pemerintah pun sedikit demi sedikit mulai memperlihatkan dukungannya untuk memajukan industrinya.
Bentuk dukungan tersebut antara lain dilihat dari dibangunnya gedung Baros Information Technology and Creative (BITC) di Cimahi Bandung. Gedung inilah yang menjadi pusat kegiatan Rudy dan timnya di CCA mengembangkan komunitas animasi.
Sejumlah Kementerian dan lembaga juga memfasilitasi CCA dalam melakukan workshop animasi, menyediakan peralatan seperti hardware, hingga mensponsori pameran dari taraf nasional hingga ke luar negeri.
Erwin Argh, salah satu animator yang mengajar di komunitas CCA menyebutkan, perkembangan animasi di Indonesia juga didukung dengan semakin banyaknya hardware dan software pendukung pembuatan animasi.
"Di Indonesia itu banyak orang pintar yang mau nyoba (membuat animasi) dan jadi. Tanpa mereka punya pengetahuan mendalam soal animasi. Dengan bantuan software, komputer dan otodidak baca dari buku-buku," sebutnya.
Disebutkan Erwin, dalam lima tahun terakhir pemerintah memang mulai aktif bergerak di industri animasi, namun menurutnya masih belum fokus dan belum terstruktur dengan baik.
"Jadi awareness sudah ada, masih bergerak, mencari bentuk, kurikulumnya, kompetensinya dan sebagainya," simpulnya.
(rns/ash)
Sumber: inet.detik.com/read/2013/05/27/140357/2256747/398/animasi-di-indonesia-masih-mencari-bentuk
Semoga informasi tentang "Animasi di Indonesia Masih Mencari Bentuk" di atas bermanfaat bagi Anda.
No comments:
Post a Comment